Sabtu, 05 Maret 2011

Crop Circle Berubah Menjadi Lahan Bisnis

JAKARTA - Animo masyarakat yang luar biasa terhadap crop circle membuat potensi bisnis sektor ini menggeliat. Sejumlah pihak yang melihat peluang ini lantas mencoba mengkapitalisasikannya. Kini bahkan sudah ada perusahaan yang menyediakan jasa membuat crop circle.

Pada awal 1990-an seniman John Lundberg asal Inggris telah melayani permintaan pembuatan crop circle baik di Inggris maupun berbagai belahan dunia lainnya. Bahkan pada 11-12 July 1992 sebuah kompetisi membuat crop circle pun dihelat di Berkshire, Inggris. Dikutip dari laman Wikipedia, kompetisi ini berhadiah ribuan poundsterling.

Pada 2002, Discovery Channel diberitakan membayar lima ahli ilmu penerbangan dan astonot alumnus Military Information Technology (MIT) Amerika Serikat untuk menciptakan crop circle buatan guna menandingi crop circle yang diklaim asli, bukan buatan manusia. Hasil kerja para ilmuwan itu lantas didokumentasikan dan ditayangkan di Discovery Channel berjudul Documentary Crop Circles: Mysteries in the Fields.

Sejumlah pembuat crop circle memang telah mengkomersilkan kemampuan mereka dan mendapatkan keuntungan besar dari jasanya. Sebuah tim yang terdiri dari seniman dan pembuat film yaitu John Lundberg, Rod Dickinson, dan Wil Russell bepergian keliling dunia untuk membuat crop circles untuk iklan perusahaan-perusahaan besar.

Klien mereka adalah perusahaan computer, perakitan mobil, televisi digital, serta perusahaan di bidang lain. Meski mereka tidak menyebutkan tarif atas jasanya, namun diprediksi kisarannya mencapai nominal ribuan dolar Amerika.

Crop Circle & Tuntutan Hukum

Bisnis circle crop bukannya tanpa risiko. Setidaknya sudah pernah ada pembuat circle crop yang harus mempertanggungjawabkan perbuatannya di meja hijau. Pada 1992 pemuda Hungaria, Gábor Takács dan Róbert Dallos menciptakan crop circle berdiameter 36 meter di sebuah ladang gandum di Székesfehérvár, 69 km barat daya Budapest.

Hasil karya mereka kemudian diekspose sebuah televisi swasta dan menjadi perhatian publik. Aranykalász Co, pemilik ladang kemudian menuntut ganti rugi kepada pemuda tersebut ke pengadilan sebesar USD3.000 atas kerusakan yang ditimbulkan.

Hakim kemudian memutuskan kedua orang tersebut hanya mengganti rugi kerusakan yang diakibatkan circle crop di area 36 meter, atau sekira USD30. Sementara kerusakan di luar area circle crop yang ditimbulkan oleh para penonton akhirnya dibayar oleh pihak televisi yang menyiarkan hasil karya Gábor Takács dan Róbert Dallos.

Sumber : okezone.com

Tidak ada komentar: