Minggu, 13 Maret 2011

Pakistan Alami Krisis Pendidikan!

PEMERINTAH Pakistan menyatakan pendidikan negaranya sedang dalam kondisi darurat. Laporan yang dirilis sebuah komisi pemerintah menemukan, separuh dari anak usia sekolah di Pakistan, tidak bisa membaca kalimat.

Komisi juga menemukan dana untuk sekolah telah dipotong, dari sebelumnya 2,5 persen dari PDB pada 2005 menjadi 1,5 persen pada 2011. Jumlah ini kurang dari subsidi untuk maskapai penerbangan nasional. Demikian seperti dilansir situs BBC, Kamis (10/3/2011).

Kondisi ini menggambarkan krisis pendidikan akan timbul sebagai bencana. Laporan juga menjelaskan 25 juta anak di Pakistan tidak mendapatkan pendidikan dasar, hak yang dijamin dalam konstitusi negara. Bahkan, tiga juta anak dalam hidup mereka tidak akan pernah mendapatkan pelajaran. Sebanyak enam persen anak di Pakistan mendapatkan pendidikan mereka di sekolah agama atau madrasah.

Infrastruktur hancur

Ketimpangan ekonomi merupakan potret nyata di negara ini. Di satu sisi, banyak anak yang berasal dari keluarga dengan ekonomi mapan menyekolahkan anak mereka ke sekolah swasta dan kemudian kuliah di luar negeri. Sementara di sisi lain, sepertiga dari rakyat Pakistan menghabiskan waktu kurang dari dua tahun di bangku sekolah.

“Jutaan anak putus sekolah, infrastruktur hancur dan anggaran pendidikan terus menyusut, tapi situasi ini dapat diperbaiki dalam beberapa tahun jika ada kemauan politik untuk perubahan,” urai laporan itu.

Laporan tersebut juga menyebutkan, Provinsi Punjab bisa memberikan hak atas pendidikan dasar pada 2041 sedangkan Provinsi Balochistan, daerah yang terkena dampak paling parah, tidak akan mencapai tujuan ini hingga 2100.

Komisi menemukan, 30 ribu gedung sekolah diabaikan hingga berpotensi membahayakan, dan 21 ribu sekolah tidak memiliki bangunan sekolah. Sementara itu, hanya setengah dari semua perempuan di Pakistan dapat membaca.

Data lainnya, hanya 65 persen sekolah yang memiliki air untuk diminum, sebanyak 62 persen memiliki jamban, 61 persen memiliki dinding pembatas, dan 39 persen yang dialiri listrik.

Laporan itu menyatakan, Pakistan tidak akan mampu mencapai sasaran Millenium Development Goals atas pemenuhan pendidikan dasar pada 2015. Namun laporan ini menyimpulkan, jika pemerintah mengalokasikan dana pendidikan dua kali lipat dari pengeluaran sekarang, kemajuan yang signifikan dapat terjadi hanya dalam waktu dua tahun.

Sumber : okezone.com

Tidak ada komentar: