Minggu, 13 Maret 2011

Mahasiswa RI Jebolan Jepang Turun Tangan


Jepang menjadi salah satu negara sasaran warga negara Indonesia (WNI) untuk menimba ilmu. Ketika Tanah Sakura berduka, mereka, baik yang tengah kuliah maupun yang telah lulus, berjibaku.

"Saya sedih sekali melihat kondisi di sana," ujar Nufransa Wira Sakti, yang mengenyam pendidikan S2 di Yokohama National University dan S3 Niigata University, saat dihubungi okezone, di Jakarta, Sabtu (12/3/2011).

Menurutnya, mereka para alumni saling berhubungan satu sama lainnya via email, untuk mengetahui kondisi terkini. "Untung teman-teman saya selamat semua. Tapi memang ada yang terjebak di gedung selama tiga jam dan di dalam subway selama dua jam," ucapnya lega.

Menurutnya, kondisi korban di sana saat ini telah ditangani pemerintah Jepang dengan profesional. Ketika gempa dan tsunami terjadi, penduduk yang terkena dampak gempa dan tsunami langsung mendapat pertolongan pertama seperti makanan minuman dan selimut.

"Mereka sudah sangat ahli. Jadi mereka sudah menanganinya. Mereka sudah sangat siap (dengan bencana)," tutur Frans.

Seperti dikutip di salah satu milis Komunitas Alumni Jepang di Indonesia (KAJI), sejak gempa dan tsunami mereka sudah sibuk saling kordinasi untuk membantu rekan, kerabat, yang berada di Jepang.

"Dear Mariko Fukukaicho, kang Sigit dan Teman2 KAJIers, OK, mungkin malam ini kalau bisa kumpul ya, mulai jam 19.00 ? McDonald Thamrin? Atau please advise....," demikian ditulis Fuad A kadir, salah satu anggota milis KAJiers.

Ajakan ini pun langsung gayung bersambut. Mereka bertemu untuk membahas langkah apa yang bisa dilakukan. "Dear KAJIers, Bila sekiranya memang akan diadakan CHRITY For Japan, saya siap membantu dengan penggalangan dana," pungkas Moch Yunus.

Sumber : okezone.com

Tidak ada komentar: