Minggu, 13 Maret 2011

Kampus di Inggris Terjangkit Wabah Curang

INGGRIS - Wabah curang menjangkiti puluhan universitas dan lembaga pendidikan tinggi di Inggris Raya.

Berdasarkan data yang dilansir The Telegraph, Senin (7/3/2011), puluhan ribu mahasiswa ketahuan melakukan penjiplakan, mencoba menyuap dosen, serta membeli esai dari dunia maya.

Sebuah survei atas lebih dari 80 universitas di Inggris, Skotlandia, dan Wales mengungkapkan, pelanggaran akademik melonjak di institusi pendidikan tinggi di negara-negara tersebut.

Tercatat lebih dari 17 ribu kasus kecurangan terjadi di universitas pada tahun akademik 2009-2010, meningkat 50 persen selama empat tahun. Jumlah sesungguhnya diperkirakan jauh lebih tinggi karena kebanyakan universitas hanya melaporkan kasus yang serius; dan untuk kasus yang pelanggarannya kecil, ditangani oleh para dosen. Sebagian besar insiden kecurangan adalah kasus penjiplakan dalam esai dan tugas kuliah lainnya.

Greenwich University memiliki jumlah kecurangan terbesar, yaitu 916 kasus, meningkat dibandingkan 2005-2006 yang mencapai 540 kasus. Sheffield Hallam berada di peringkat kedua dengan 801 kasus, lebih dari 500 adalah kasus penjiplakan.

Tahun lalu, Oxford melaporkan 12 kasus pelanggaran akademik, termasuk penjiplakan. Dalam dua kasus, mahasiswa dikeluarkan, sementara yang lain ditandai. Pihak universitas mendenda setiap siswa sebesar 100 poundsterling untuk yang mengambil catatan revisi ke dalam pemeriksaan serta denda lain dikenakan untuk yang berbicara saat ujian dan membawa telepon seluler ke dalam ruang ujian.

Kecurangan tidak hanya terjadi di antara mahasiswa strata satu, tapi ada juga di kalangan mahasiswa pascasarjana. Sebagai contoh, tahun lalu, Loughborough melaporkan 151 kecurangan, 43 di antaranya dilakukan mahasiswa pascasarjana.

Sementara itu, banyak lembaga yang melaporkan siswa membeli tulisan dari perusahaan internet berbasis esai. Puluhan situs web menawarkan layanan menyediakan esai yang bisa dipesan dengan harga 150 poundsterling atau lebih. Beberapa menawarkan jaminan esai “kehormatan kelas satu” berikut biaya tambahannya dan banyak yang “menjamin kerahasiaan dan privasi”.

Sementara situs lainnya menawarkan esai “kreatif, unik, asli, kredibel”, beserta dengan pengakuan dari pelanggan yang pernah menggunakan jasa, “Saya sangat puas dengan pesanan karena saya mendapatkan hasil yang diharapkan," komentar salah satu 'pelanggan' situs itu.

Bahkan ada situs yang menawarkan layanan ekspres, sementara banyak yang mengklaim pekerjaan ditulis oleh orang dengan kualifikasi pasca sarjana.

Universitas Nottingham Trent menemukan contoh esai yang dipesan lebih dahulu dan Newcastle melaporkan tiga kasus esai yang dibeli dari pihak ketiga.

Profesor Geoffrey Alderman dari Universitas Buckingham, yang rajin memberikan kritik atas penurunan standar di pendidikan tinggi mengatakan, “Saya pikir itu adalah gambaran yang cukup menyedihkan. Hal ini mengkhawatirkan bahwa mahasiswa sekarang melakukan kecurangan pada skala luas dan bahwa hukuman yang diberikan tidak cukup kuat"

Sumber ; okezone.com

Tidak ada komentar: