Minggu, 13 Maret 2011

TKI Diberi Kesempatan Kuliah

TAIPEI – Tenaga Kerja Indonesia (TKI) di Taiwan kelak tidak hanya berkutat pada pekerjaan. Mereka akan diberi kesempatan mengikuti perkuliahan untuk meningkatkan pengetahuan dan keahlian.

Perkuliahan bagi TKI tersebut digagas Persatuan Pelajar Indonesia (PPI) Taiwan. Mereka berencana membuka cabang Universitas Terbuka (UT) di Taiwan.

“Saat ini kami sedang mengurus izin pada UT di Indonesia. Pembantu Rektor IV UT sudah memberikan respons baik kepada kami. Kini hanya menunggu keputusan dari Rektor UT,” ujar Ketua PPI Taiwan Alief Wikarta kepada SINDO pada acara pelantikan pengurus PPI Taiwan di Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei, akhir pekan lalu.

Alief menjelaskan, diperkirakan, pada Agustus 2011 UT Taiwan akan dibuka untuk para TKI. Mengenai sistem pendidikan, para TKI nantinya akan diberikan modul untuk belajar. Sesuai dengan ketentuan, mereka tetap harus menjalani pertemuan sebanyak delapan jam pelajaran dengan dosen serta menjalani ujian.

“Dosen pembimbing mereka nantinya adalah teman-teman dari PPI Taiwan. Tetapi, untuk jelasnya, tergantung dari kesepakatan dengan UT,” imbuh dia. Alief mengatakan, masa belajar para TKI di Taiwan bisa dilanjutkan di Tanah Air bila kontrak kerjanya telah habis.

Wakil Kepala Kantor Dagang Ekonomi Indonesia (KDEI) Taipei Suhirto memberikan apresiasi tinggi atas rencana perkuliahan bagi para TKI. “KDEI akan membantu sepenuhnya proses pembukaan UT tersebut. Kami berharap, pertengahan tahun ini UT tersebut dapat dijalankan sesuai dengan rencana dari PPI Taiwan,” ujar dia.

Berdasarkan catatan KDEI Taipei selama empat tahun terakhir (2007-2010) jumlah TKI di Taiwan berhasil melampaui pekerja migran asal Filipina. Padahal, dua tahun sebelumnya (2005–2006), pekerja migran Filipina masih mendominasi. Per Agustus 2010, jumlah TKI mencapai 151.723 orang, sedangkan pekerja migran Filipina 77.128 orang.

TKI di Taiwan tersebar di 24 wilayah. Jumlah terbesar berada di tiga tempat, yakni Taipei City sebanyak 25.466 orang (16,8 persen), Taipei County sebanyak 23.577 orang (15,8 persen), dan Taoyuan County sebanyak 15.617 orang (10,3 persen). Mayoritas atau sekira 87 persen TKI di Taiwan adalah wanita.

Sebelumnya, Kementerian Koperasi dan UKM dan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) akan memfasilitasi pendidikan kewirausahaan bagi TKI. “TKI di Taiwan perlu diberdayakan melalui pendidikan kewirausahaan. Dengan demikian, mereka tidak seterusnya menjadi buruh migran tapi bisa mulai mengembangkan kewirausahaan di Tanah Air,” ujar Deputi Bidang Pengkajian Sumber Daya Kementerian Koperasi dan UKM I Wayan Dipta.

Sumber : okezone.com

Tidak ada komentar: