Minggu, 06 Maret 2011

Tetap Sehat dengan Aktif Bergerak

DUDUK terlalu lama atau malas bergerak tidak hanya memicu obesitas, tetapi juga menyebabkan meningkatnya risiko penyakit lainnya. Untuk menghindarinya, buang kebiasaan malas-malasan dan mulailah aktif bergerak.

Kapan terakhir kali Anda berolahraga? Atau menyempatkan berjalan dan berlari santai di pagi hari? Kebanyakan masyarakat perkotaan yang hidup dan bekerja di lingkungan yang serbasibuk dan penuh dengan tekanan, membuat warganya menjadi tidak aktif secara fisik atau biasa disebut ketidakaktifan fisik. Ketidakaktifan fisik ini dalam jangka panjang akan menyebabkan kegemukan atau obesitas.

Badan Kesehatan Dunia PBB (WHO) pada 2005 menyebutkan, sekitar 1,6 miliar kaum dewasa kegemukan dan 400 juta di antaranya obesitas. Sementara 31 persen masyarakat dunia (semua umur) dan 60 persen hingga 85 persen kaum dewasa di dunia tidak aktif secara fisik.

Tidak heran, saat ini ketidakatifan fisik dan obesitas menempati urutan ke-4 dan ke-5 penyebab utama kematian di dunia, dengan menyumbang 10,3 persen dari total kematian.

Sementara di Indonesia, menurut data Riskesdas Kementerian Kesehatan pada 2007 dan 2010, sekitar 19,1 persen kaum dewasa (usia di atas 15 tahun) menderita obesitas; 19,8 persen memiliki perut buncit/obesitas sentral; dan 48,2 persen masyarakat berusia lebih dari 10 tahun kekurangan aktivitas fisik.

Selama ini, mungkin sudah banyak diketahui bahaya kegemukan dan obesitas, namun tidak banyak yang mengetahui bahaya dari ketidakaktifan fisik.

Perilaku tidak aktif ditemui di masyarakat yang energetik, namun banyak melakukan aktivitasnya sambil duduk-duduk dengan sandaran kursi ke belakang berbaring di luar waktu tidur, seperti menonton TV, main video game, bekerja di depan komputer, dan lainnya.

Kebiasaan ini membuat pembakaran energi tidak lebih dari 1,5 kali pembakaran energi saat beristirahat. Akibatnya, terjadi penumpukan kalori, yang jika dibiarkan akan memicu obesitas. Bahaya lainnya, orang yang tidak aktif secara fisik mudah terkena penyakit berbahaya dan menurunnya metabolisme.

WHO menyatakan, ketidakaktifan fisik berkaitan erat dengan 3,2 juta kematian tiap tahunnya, 70.000 kematian dini bagi masyarakat sebelum berusia 60 tahun di seluruh dunia, serta 90 persen kecacatan sebelum usia 60 tahun di negara-negara berkembang.

“Ini yang banyak terjadi di masyarakat Indonesia. Masyarakat kita terlalu santai, tidak banyak bergerak, tapi lebih banyak stres. Kondisi ini jika dibiarkan satu tahun hingga tiga tahun memang tak terasa, akhirnya memicu obesitas,” kata Nano Oerip, Fitness Training Manager Fitness First saat peluncuran program “Lose it!” dan International Fitness Week 2011 di Fitness First Platinum Senayan City, Jakarta, beberapa waktu lalu.

Padahal, kata Nano, untuk menjaga kebugaran tubuh, WHO merekomendasikan agar seseorang berolahraga minimal 30 menit setiap hari. Olahraga yang dimaksud adalah aktivitas fisik yang teratur.

“Dari 24 jam waktu kita sehari, sebagian besar dialokasikan untuk tidak aktif. Porsi terbanyak tidur, lalu seharian duduk bekerja di depan komputer. Perjalanan pulang ke rumah juga banyak duduk, di rumah ditambah lagi dengan menonton televisi dan main video game di akhir pekan,” tutur dia.

Data terbaru American Cancer Society pada Juli 2010 menyebutkan, 94 persen wanita dan 48 persen pria menghabiskan waktu dengan duduk atau tidak aktif selama enam jam sehari memiliki risiko meninggal lebih cepat daripada mereka yang aktif dan duduk kurang dari tiga jam sehari.

Oleh karena itu, terkait semakin meningkatnya ancaman ketidakaktifan fisik dan obesitas di kalangan orang dewasa di tingkat nasional dan global, Fitness First berinisiatif meluncurkan program penurunan berat badan “Lose It!”.

Program “Lose It!” adalah sebuah program penurunan berat badan yang inovatif, ditargetkan untuk mereka yang ingin menurunkan lima kg sampai 15 kg bobot lemak tubuh absolut.

Program ini sangat fleksibel, efektif, dan disesuaikan dengan tujuan serta ketersediaan waktu peserta untuk berada di klub kebugaran tiap minggunya. Program unik ini hanya ada di Fitness First dan satu-satunya di Indonesia serta Asia.

Tidak hanya itu, mereka yang mengikuti program “Lose It!”tidak harus menjadi anggota Fitness First karena mereka akan mendapatkan akses tanpa batas klub ke selama durasi program.

“Keunggulan program ini adalah Anda bertanggung jawab untuk mencapai tujuan kebugaran Anda. Anda menentukan beberapa penurunan berat badan yang ingin dicapai untuk waktu tertentu,” ujar Dave Nuku, Regional Fitness Manager Fitness First dan Pelatih Tim Biru di reality show kompetisi The Biggest Loser Asia.

Sepanjang durasi itu,lanjut Dave, Fitness First akan membantu memotivasi dan mendukung para peserta program ini untuk mencapai tujuan-tujuan tersebut dengan program kelas kebugaran berkelompok yang disebut Lose It! Team Workout.

“Ada juga beberapa program kebugaran yang sangat mudah diikuti di dalam buku Lose It! Journal yang saya kembangkan bersama Fitness First,” tutupnya.

Sumber : okezone.com

Tidak ada komentar: