Sabtu, 05 Maret 2011

April, Ancol Gelar JISA 2011

TIDAK harus ke luar negeri untuk mengenal lebih dekat hasil karya seniman stensil kelas dunia. Anda cukup mengunjungi acara “Jakarta International Stencil Art” di Galeri North Art Space Pasar Seni Ancol dan area Taman Impian Jaya Ancol Jakarta.

Rencananya, Jakarta International Stencil Art (JISA) diselenggarakan dengan konsep outdoorindoor mulai dari 4-5 April 2011. Ajang pameran berkelas internasional itu mengusung tema berjudul “Divergence”.

“Pameran ini diharapkan bisa menumbuhkan kemandirian dan rasa percaya diri bagi para seniman di Indonesia untuk ‘go international’. Selain itu, acara ini menjadi ajang saling belajar dari seniman stensil di Indonesia dengan seniman mancanegara yang hadir,” kata Direktur Utama PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk, Budi Karya Sumadi yang ditemui okezone di acara konferensi pers “Penyelenggaraan Karya Seni Stensil”, Ancol, Jakarta, Rabu (3/3/2011).

Budi menilai, JISA 2011 merupakan pameran yang layak ditonton masyarakat. Selain melibatkan seniman stensil yang kualitas, ajang ini juga memperlihatkan rasa persahabatan dalam keragaman antar para seniman dari berbagai bangsa.

Lewat hasil karya yang dipamerkan, Budi juga menambahkan bahwa para seniman stensil berupaya menumbuhkan rasa cinta mereka pada lingkungan dan pemeliharaan lingkungan dengan bahasa seni rupa.

“Kami juga berharap, penyelenggaraan JISA 2001 bisa mengembangkan imajinasi dan kreativitas masyarakat terhadap cabang kesenian yang belum dikenal di Indonesia selama ini. Ini merupakan salah satu komitmen Ancol untuk memberikan kebutuhan ruang publik bagi pelaku kreatif, termasuk di bidang seni,” tambah Budi.

Di lokasi yang sama, kritikus sekaligus korator pameran Selo Riemulyadi menambahkan, seni stensil tidak hanya menawarkan kompleksitas, tapi keleluasaan gerak kepada para praktisinya. Dalam perkembangannya, stensil telah menjadi sebuah medium “seni rupa bawah” yang berkembang cepat dengan bantuan internet. Metoda visualnya juga telah dipungut oleh seniman berlatar akademis.

“Melalui penalaran inilah teknik seni stensil berkembang di kota-kota besar di Eropa. Mengundang seniman yang berkompeten ke Jakarta sama dengan mengunduh ilmu untuk mendapatkan sistem kerja dari seniman ‘stenzil art’ tersebut. Serta melihat sejauh mana perkembangan Eropa dalam menginvasi ruang publik untuk berkesenian, dan masalah kultural inilah yang belum mendapatkan kajian di Indonesia,” tutupnya. dan

Sumber : okezone.com

Tidak ada komentar: