Minggu, 31 Oktober 2010

Daftar Pustaka dan Kutipan

Pengertian Daftar Pustaka

Daftar pustaka menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) adalah daftar yang mencantumkan judul buku, nama pengarang, penerbit dsb yang ditempatkan pada bagian akhir suatu karangan atau buku dan disusun berdasarkan abjad. Daftar sendiri didefinisikan sebagai catatan sejumlah nama atau hal yang disususn berderet dari atas ke bawah.
Salah satu fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan arah bagi para pembaca buku atau karya tulis yang ingin meneruskan kajian atau untuk melakukan pengecekan ulang terhadap karya tulis yang bersangkutan. Fungsi dari daftar pustaka adalah untuk memberikan apresiasi atau penghargaan terhadap penulis buku atau karya tulis yang dirujuk terhadap hasil karyanya yang turut menyumbang peraran dalam penulisan karya tulis yang kita tulis. Dan fungsi lain daftar pustaka yang tak kalah penting adalah menjaga profesionalitas kita (jika kita sebagai seorang penulis karya tulis) terhadap tulisan yang kita buat. Tentu saja penyusunan sebuah daftar pustaka harus mengedepankan asas kemudahan. Oleh karena itu, diterbitkanlah sebuah format atau cara penulisan daftar pustaka seperti yang sering kita dapatkan dibuku-buku sekolah .
Contoh penulisan daftar pustaka yang akan kita bahas di sini adalah mengenai sistematika dari penulisan daftar pustaka itu sendiri. Begitu memahami cara penulisan daftar pustaka, kita akan lebih fleksibel dalam menulis daftar pustaka. Dan untuk lebih valid lagi, kita akan menggunakan rujukan berupa kamus besar bahasa indonesia (KBBI). Mengapa KBBI? Karena KBBI boleh dikatakan sebagai rujukan utama dalam segala penulisan karya tulis berbahasa Indonesia. Di sebagian besar karya tulis yang pernah dibaca, penulis karya tulis biasanya mengawali tulisannya dengan definisi. Jika tulisan tersebut berbahasa Indonesia, dari mana lagi kita mendapatkan definisi yang dapat dipertanggungjawabkan selain dari KBBI. Dengan asumsi seperti itu, segala bentuk tulisan yang terdapat di dalam KBBI tentunya sudah ditulis berdasarkan sistematika yang cermat dan hati-hati. Dan sesuai dengan bahasan kita saat ini, kita bisa belajar mengenai sistematika daftar pustaka dan cara penulisan daftar pustaka yang baik dan benar. Daftar pustaka disusun berdasarkan urutan alfabet, berturut-turut dari atas ke bawah, tanpa menggunakan angka arab (1,2,3, dan seterusnya).

Penulisan Dalam Daftar Pustaka

Pada bagian pertama dari penulisan daftar pustaka adalah nama pengarang.

Aturan penulisan nama pengarang ini (walaupun kadang kurang relevan) adalah nama belakang penulis ditulis didepan nama depan yang kemudian dipisahkan dengan tanda koma . Contoh :

· nama pengarang Slamet Raharjo ditulis:

Raharjo, Slamet

· Nama pengarang Bagoes Rupamu ditulis:

Rupamu, Bagoes

Hal ini berasumsi bahwa penulisan ini karena meniru gaya penulisan daftar pustaka ala eropa. Di negri “Walanda”, nama belakang adalah nama yang menunjukkan nama keluarga yang biasanya digunakan untuk menghormati atau memanggil orang yang belum akrab. Sedangkan nama depan digunakan untuk orang orang yang sudah sangat akrab misalnya adik kepada kakak dan sebaliknya. Masih ingat presiden AS saat ini? Siapa? Ya, orang lebih hafal dengan “Obama”. Bukan “Barrack” yang nama depannya. Nah mengapa diawal tadi kangmoes menyebut aturan penulisan nama pengarang ini “kurang relefan”? Karena jumlah orang yang menggunakan nama keluarga sebagai nama belakang tidak sebanyak jumlah orang yang tidak menggunakan nama belakang sebagai nama keluarga di Indonesia.

Bagian kedua adalah tahun penerbitan karya tulis. Ini tidak perlu diterangkan lebih lanjut. Sebua orang juga tahu kalau ditanya “tahun berapa sekarang?” pasti menulis seperti ini:

2010 bukan seperti ini: dua ribu sepuluh . Bagian ketiga adalah judul karya tulis. Judul karya tulis ini ditulis miring. Bukan miring nulisnya. Atau orangnya. Tapi tulisannya. Sebutan yang paling cocok adalah italic. Bagian keempat dan kelima adalah nama kota dan nama penerbit. Tidak ada yang aturan spesial di sini. Selain penulisan kedua nama ini dipisahkan dengan tanda titik dua. Aturan tambahan yang perlu diingat adalah kesemua “entry” atau “masukan” diatas dipisahkan dengan tanda titik, kecuali nama kota dan penerbit seperti yang disebutkan diatas. Jadi jika ditulis, contoh daftar pustaka berdasarkan sistematika diatas menjadi semacam ini :

Rahajo, Slamet. 2010. Cara Penulisan Daftar Pustaka yang Baik dan Benar. Yogyakarta: Pustaka Senang Bahagia.

Adapaun definisi dan penulisan yang lain adalah daftar pustaka (bibliografi) merupakan sebuah daftar yang berisi judul buku-buku, artikel-artikel, dan bahan-bahan penerbitan lainnya, yang mempunyai pertalian dengan sebuah karangan (contohnya: thesis). Melalui daftar pustaka yang disertakan pada akhir tulisan, para pembaca dapat melihat kembali pada sumber aslinya. Dalam menulis daftar pustaka terdapat hal-hal yang perlu diperhatikan , yaitu

  • Tulis nama pengarang (nama pengarang bagian belakang ditulis terlebih dahulu, baru nama depan)
  • Tulislah tahun terbit buku. Setelah tahun terbit diberi tanda titik (.)
  • Tulislah judul buku (dengan diberi garis bawah atau cetak miring). Setelah judul buku diberi tanda titik (.).
  • Tulislah kota terbit dan nama penerbitnya. Diantara kedua bagian itu diberi tanda titik dua (:). Setelah nama penerbit diberi tanda titik
  • Apabila digunakan dua sumber pustaka atau lebih yang sama pengarangnya, maka sumber dirilis dari buku yang lebih dahulu terbit, baru buku yang terbit kemudian. Di antara kedua sumber pustaka itu dibutuhkan tanda garis panjang.

Untuk penulisan daftar pustaka yang berasal dari internet ada beberapa rumusan pendapat , menurut Sophia (2002), komponen suatu bibliografi online adalah:

· Nama Pengarang• Tanggal revisi terakhhir• Judul Makalah• Media yang memuat• URL yang terdiri dari protocol/situs/path/file• Tanggal akses

Winarko memberikan rumusan pencantuman bibliografi online di daftar pustaka sebagai berikut:

· Artikel jurnal dari internet: Majalah/Jurnal Online
Penulis, tahun, judul artikel, nama majalah (dengan singkatanresminya), nomor, volume, halaman dan alamat website.*) Nama majalah online harus ditulis miring

· Artikel umum dari internet dengan nama
Penulis, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) Judul artikel harus ditulis miring

· Artikel umum dari internet tanpa nama
Anonim, tahun, judul artikel, [jenis media], alamat website (diakses tanggal …).*) “Anonim” dapat diganti dengan “_____”. Judul artikel harus ditulis miring

Dan perhatikan contoh-contoh daftar pustaka sebagai berikut ini

ü Baradja, M.F. 1990. Kapita Selecta Pengajaran Bahasa. Malang: Penerbit IKIP Malang.

ü Damono, Sapardi Joko. 1979. Novel Sastra Indonesia Sebelum Perang. Jakarta: Pusat Pengembangan dan Pembinaan Bahasa.

ü Hermans, B., 2000, Desperately Seeking: Helping Hands and Human Touch, [online], (http://www.hermans.org/agents2/ch3_1_2.htm, diakses tanggal 25 Juli 2008 )

ü Referensi
Hartati, Dwi. ___, Menulis Daftar Pustaka, [pdf], (http://oke.or.id,diakses/ tanggal 17 September 2008)

ü Sophia, S. 2002, Petunjuk Sitasi Serta Cantuman daftar Pustaka Bahan Pustaka Online, Pusat Perpustakaan dan Penyebaran Teknologi Pertanian, Departemen Pertanian, Bogor.

ü Winarko, E. ____, Penulisan Sitasi pada Karya Ilmiah, [pdf], (http://ewinarko.staff.ugm.ac.id/metopen/modul6-daftarpustaka.pdf, diakses tanggal 17 September 2008 )

Pengertian Kutipan

Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. Sebuah pengokohan argumentasi dalam sebuah karangan. Seorang penulis tidak perlu membuang waktu untuk menyelidiki suatu hal yang sudah dibuktikan kebenarannya oleh penulis lain, penulis cukup mengutip karya orang lain tersebut. Penulisan sumber kutipan ada yang menggunakan pola Harvard, ada pula yang menggunakan pola konvensional atau catatan kaki (footnote). Sekarang Anda akan mempelajari pencantuman kutipan dengan pola Harvard. ( Pola Penulisan Kutipan ) . Kutipan, sebuah kata yang mungkin semua orang belum mengetahui maksudnya apa. Disini saya akan mengulas sedikit mengenai kutipan. Kutipan adalah gagasan, ide, pendapat yang diambil dari berbagai sumber. Proses pengambilan gagasan itu disebut mengutip. Gagasan itu bisa diambil dari kamus, ensiklopedi, artikel, laporan, buku, majalah, internet, dan lain sebagainya. Dalam tulisan ilmiah, baik berupa artikel, karya tulis, skripsi, tesis, dan disertasi selalu terdapat kutipan. Dengan demikian kutipan memiliki hal-hal yang harus diperhatikan sebagai berikut :

· landasan teori

· penguat pendapat penulis

· penjelasan suatu uraian

· bahan bukti untuk menunjang pendapat itu

Berdasarkan hal di atas seorang penulis harus memperhatikan hal-hal berikut :

· penulis mempertimbangkan bahwa kutipan itu perlu

· penulis bertanggung jawab penuh terhadap ketepatan dan ketelitian kutipan

· kutipan dapat terkait dengan penemuan teori

· jangan terlalu banyak mempergunakan kutipan langsung

· penulis mempertimbangkan jenis kutipan, kutipan langsung atau kutipan tak langsung

· perhatikan teknik penulisan kutipan dan kaitannya dengan sumber rujukan

Kutipan memiliki fungsi tersendiri. Fungsi dari kutipan adalah sebagai berikut :

1. Menunjukkan kualitas ilmih yang lebih tinggi.

2. Menunjukkan kecermatan yang lebih akurat.

3. Memudahkan penilaian penggunaan sumber dana.

4. Memudahkan pembedaan data pustaka dan ketergantungan tambahan.

5. Mencegah pengulangan penulisan data pustaka.

6. Meningkatkan estetika penulisan.

7. Memudahkan peninjauan kembali penggunaan referensi, dan memudahkan penyuntingan naskah yang terkait dengan data pustaka.

Tata Cara dan Jenis Kutipan

Penulisan dan pencantuman kutipan dengan pola Harvard ditandai dengan menuliskan nama belakang pengarang, tahun terbit, dan halaman buku yang dikutip di awal atau di akhir kutipan. Data lengkap sumber yang dikutip itu dicantumkan pada daftar pustaka. Ada dua cara dalam mengutip, yakni langsung dan tidak langsung. Kutipan langsung adalah mengutip sesuai dengan sumber aslinya, artinya kalimat-kalimat tidak ada yang diubah. Disebut kutipan tidak langsung jika mengutip dengan cara meringkas kalimat dari sumber aslinya, namun tidak menghilangkan gagasan asli dari sumber tersebut. Kutipan terbagi menjadi 2 jenis yaitu kutipan langsung dan kutipan tidak langsung

A. Kutipan langsung

Kutipan Langsung ialah kutipan yang sama persis dengan teks aslinya,tidak boleh ada perubahan.Kalau ada hal yang dinilai salah/meragukan,kita beri tanda ( sic! ),yang artinya kita sekedar mengutip sesuai dengan aslinya dan tidak bertanggung jawab atas kesalahan itu.Demikian juga kalau kita menyesuaikan ejaan,memberi huruf kapital,garis bawah,atau huruf miring,kita perlu menjelaskan hal tersebut, missal [ huruf miring dari pengutip ],[ ejaan disesuaikan dengan EYD ],dll. Bila dalam kutipan terdapat huruf atau kata yang salah lalu dibetulkan oleh pengutip,harus digunakan huruf siku [ ….. ].

i. Tata Cara dan Aturan Penulisan Kutipan langsung tidak lebih dari empat baris . Kutipan ini akan dimasukkan dalam teks dengan cara berikut :

· kutipan diintegrasikan dengan teks;

· arak antara baris dengan baris dua spasi;

· kutipan diapit dengan tanda kutip;

· sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukkan setengah spasi ke atas atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.


Contoh

Supaya tulisan kita mudah dipahami orang lain, maka kita hendaknya membuat kalimat yang efektif. Yang dimaksud dengan kalimat efektif itu yang bagaimana? “Kalimat efektif adalah kalimat yang dengan sadar atau sengaja disusun untuk mencapai daya informasi yang tepat dan baik” (Parera,1988:42). Dengan demikian…..

ii. Tata Cara & Aturan Penulisan Kutipan langsung lebih dari empat baris . Kutipan yang lebih dari empat baris ketentuan penulisannya sebagai berikut :

· kutipan dipisahkan dari teks dalam jarak 2,5 spasi;

· jarak antara baris dengan baris kutipan satu spasi;

· kutipan boleh atau tidak diapit dengan tanda kutip;

· sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, dan nomor halaman tempat terdapat kutipan itu;

· seluruh kutipan dimasukkan ke dalam 5 – 7 ketikan.

Contoh
.......................................................................

“Anda tidak bisa menang dalam sebuah debat. Anda tidak bisa, karena kalau Anda kalah, Anda akan kalah; dan kalau Anda menang, Anda kalah juga. Mengapa? Nah, misalkan Anda menang atas pihak lawan dan mampu menembak argumennya sehingga penuh lubang, lalu membuktikan bahwa dia noncomposmentis. Lalu bagaimana? Ya, Anda akan merasa senang. Tapi bagaimana dengan dia? Anda telah membuatnya merasa rendah diri” (Carnegie; 1996:181).

..........................................................................

Adapun contoh kutipan langsung misalnya ,

ü Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara (Keraf, 1983: 3). ( Contoh kutipan Langsung 1# )

ü Menurut Gorys Keraf dalam bukunya Argumentasi dan Narasi (1983:3), argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara. ( Contoh kutipan Langsung 2# )

ü Argumentasi adalah suatu bentuk retorika yang berusaha untuk mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain, agar mereka itu percaya dan akhirnya bertindak sesuai dengan apa yang diinginkan oleh penulis atau pembicara 1 ( Contoh kutipan Langsung 3# )

B. Kutipan tidak langsung

Dalam kutipan tidak langsung kita hanya mengambil intisari pendapat yang kita kutip.Kutipan tidak langsung ditulis menyatu dengan teks yang kita buat dan tidak usah diapit tanda petik.Penyebutan sumber dapat dengan sistem catatan kaki,dapat juga dengan sistem catatan langsung ( catatan perut ) Kutipan tidak langsung merupakan pengukapan kembali penulis dengan kata-katanya sendiri atau kutipan yang dikemukkan penulis sendiri tanpa tanda kutip. Kutipan tidak langsung berupa intisari pendapat yang dikemukakan. Oleh sebab itu, kutipan ini tidak diberi tanda kutip.

Syarat penulisan kutipan tidak langsung adalah

· kutipan diintegrasikan dengan teks;

· arak antarbaris dua spasi;

· kutipan tidak diapit tanda kutip;

· sesudah kutipan selesai diberi nomor urut penunjukan setengah spasi ke atas, atau dalam kurung ditempatkan nama pengarang, tahun terbit, nomor halaman tempat terdapat kutipan itu.

Contoh

Menurut Gorys Keraf, kalimat yang baik adalah yang menunjukkan kesatuan gagasan, atau hanya mengandung satu ide pokok. Bila ada dua kesatuan yang tidak mempunyai hubungan digabungkan, maka akan merusak kesatuan pikiran (1994 :36).

Adapun contoh kutipan tidak langsung misalnya ,

ü Seperti dikatakan oleh Gorys Keraf (1983:3) bahwa argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis. ( Contoh kutipan Tidak Langsung 1# )

ü Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis (Keraf, 1983:3). ( Contoh kutipan Tidak Langsung 2# )

ü Argumentasi pada dasarnya tulisan yang bertujuan mempengaruhi keyakinan pembaca agar yakin akan pendapat penulis bahkan mau melakukan apa yang dikatakan penulis1). ( Contoh kutipan Tidak Langsung 3# )

Seperti halnya penulisan data, penulisan kutipan (referensi) ini juga harus menyebutkan sumber kutipan tersebut. Seperti contoh di atas menyebutkan bahwa sumber diambil dari buku karangan Gorys Keraf, yang terbit pada tahun 1983, dan sumber tersebut terdapat di halaman 3. Informasi mengenai penerbit dan judul buku dapat dilihat di Daftar Pustaka atau Bibliografi. Pada contoh terakhir hanya ditulis angka 1, menyatakan bahwa keterangan sumber dicantumkan di bawah halaman yang disebut dengan catatan kaki.

Tidak ada komentar: