Sabtu, 23 Oktober 2010

Alergi

Angka kejadian alergi di berbagai dunia dilaporkan meningkat drastis dalam beberapa tahun terakhir. World Health Organization (WHO) memperkirakan di dunia diperkirakan terdapat 50 juta manusia menderita asma. Tragisnya lebih dari 180.000 orang meninggal setiap tahunnya karena astma. BBC tahun 1999 melaporkan penderita alergi di Eropa ada kecenderungan meningkat pesat. Angka kejadian alergi meningkat tajam dalam 20 tahun terakhir. Setiap saat 30% orang berkembang menjadi alergi. Anak usia sekolah lebih 40% mempunyai 1 gejala alergi, 20% mempunyai astma, 6 juta orang mempunyai dermatitis (alergi kulit). Penderita Hay Fever lebih dari 9 juta orang.
Beberapa ahli alergi berpendapat bahwa 30%-50% secara genetik manusia mempunyai predisposisi untuk berkembang menjadi alergi.

Dengan kata lain mempunyai antibody Imunoglobulin E terhadap lingkungan penyebab alergi. Sejauh ini banyak orang tidak mengetahui bahwa keluhan yang dia alami itu adalah gejala alergi. Di Amerika penderita alergi makanan sekitar 2 – 2,5% pada dewasa, pada anak sekitar 6 – 8%. Setiap tahunnya diperkirakan 100 hingga 175 orang meninggal karena alergi makanan. Penyebab kematian tersebut biasanya karena syok anafilaksis (reaksi alergi berat), tersering karena kacang tanah. Lebih 160 makanan dikaitkan dengan alergi makanan. Para ahli berpendapat penderita alergi di Negara berkembang mungkin lebih banyak dibandingkan Amerika Serikat. Penderita astma pada tahun 1994 di Amerika serikat sekitar 14,6 juta orang, meningkat sekitar 17 juta pada tahun 1998. Astma pada anak di bawah usia 18 tahun tahun 1994 dilaporkan sekitar 4,8 juta anak. Penderita urticaria (biduran) dialami oleh sekitar 15% masyarakat Amerika setiap tahunnya. Penderita sinusitis kronik lebih banyak lagi yaitu sekitar lebih 50 juta orang. Penderita alergi kulit (dermatitis alergi) adalah paling dijumpai diantara penderita sakit kulit pada anak di bawah 11 tahun.

ALERGI MAKANAN
Pengertian atau definisi alergi makanan harus dipahami dengan baik. Anggapan yang terjadi di masyarakat sekarang ini bahwa setiap reaksi yang ditimbulkan oleh makanan langsung dianggap sebagai alergi makanan. Pendapat seperti itu tidak sepenuhnya benar. Reaksi atau gejala yang ditimbulkan akibat mengkonsumsi makanan tertentu selain karena alergi makanan, bisa disebabkan juga bukan oleh alergi makanan.
Alergi makanan adalah suatu kumpulan gejala yang mengenai banyak organ dan sistem tubuh yang ditimbulkan oleh alergi terhadap makanan. Dalam beberapa kepustakaan alergi makanan dipakai untuk menyatakan suatu reaksi terhadap makanan yang dasarnya adalah reaksi hipersensitifitas tipe I dan hipersensitifitas terhadap makanan yang dasarnya adalah reaksi hipersensitifitas tipe III dan IV.
Tidak semua reaksi yang tidak diinginkan terhadap makanan merupakan reaksi alergi murni, tetapi banyak dokter atau masyarakat awam menggunakan istilah alergi makanan untuk semua reaksi yang tidak diinginkan dari makanan, baik yang imunologik atau non imunologis.

Resource (Marketing Research) Limited melakukan penelitian di Inggris bagian selatan, tahun 2000 dilaporkan lebih dari 50% orang dewasa menderita alergi makanan. Sekitar 70% penderita alergi baru mengetahui kalau ia mengalami alergi setelah lebih dari 7 tahun. Sekitar 50% orang dewasa mengetahui penyebab gejala alergi setelah 5 tahun, bahkan terdapat 22% baru mengetahui setelah lebih 15 tahun mengalami gangguan alergi tersebut. Keadaan ini menunjukkan bahwa sebenarnya alergi belum mendapat perhatian dengan baik, Bayangkan, di negara maju seperti Inggris gejala alergi yang ada itu baru dideteksi sesudah puluhan tahun, apalagi di Indonesia !

Tidak ada komentar: