Minggu, 11 Oktober 2009

Kebebasan dalam Kehidupan Masyarakat

Masyarakat ! yah , apa yang kita ketahui tentang masyarakat ? tidak asing kah tentunya kata masyarakat dalam telinga kita . Masyarakat adalah sebagai suatu kelompok individu-individu yang terorganisasi serta berfikir tentang diri mereka sendiri sebagai suatu kelompok yang berbeda . Mulai dari kelompok kecil sampai kepada kelompok yang paling besar . Bermasyarakat ? apa individu ? siapa yang bisa hidup tanpa bersosialisasi ? tanpa kerabat , teman , keluarga ataupun kekasih . Tak seorangpun manusia yang bisa tahan dengan hidupnya yang sendiri didunia ini . Dalam ilmu sosial individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisahkan kedalam bagian yang lebih kecil . Misal , kelompok sosial yang terkecil adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi, demikian pula Ibu sama seperti dengan kedudukan ayah. Sedangkan anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu. Mungkin hubungan antara individu dengan masyarakat sudah lama telah dibicarakan orang . Apalagi yang kita ketahui tentang masyarakat ? Bisakah kita bersosialisasi dalam masyarakat ? Dalam setiap jiwa manusia tentu mempunyai keinginan yang berbeda-beda . Tak tentu setiap hidup juga memiliki tujuan yang sama dengan awal yang sama untuk mencapai suatu akhir yang berharap sama juga
Kebebasan ? melakukan sesuka hati tanpa pandang apa yang dipikirkan orang . Yah , itu mungkinlah istilah yang lebih mudah dipahami dalam arti kebebasan . Bebas melakukan ini semaunya tak peduli dengan omongan yang bersimpang kiri dan kanan . Setiap masyarakat tentunya ingin merasa hidup bebas mungkin berlindung dari segala apa yang dilakukan tanpa tahu makna dari tujuan mereka . Kebebasan tak berarti melanggar suatu tindakan atau perilaku yang dibuat dalam suatu lingkup lingkungan sekitar . Bebas itu lepas dari tuntutan , lepas sama sekali dari apa yang sudah ditetapkan . Tapi ingat ! bukan berarti bebas itu mengandung hal yang tidak wajar . Hal ini mungkin bermula dari suatu keingingan yang belum terpenuhi . Harapan yang kuat melakukan dan ingin mencapai tujuan tanpa dikekang dari siapa aja yang menghalangnya . Kembali pada tujuan hidup manusia . Manusia memiliki daya keinginan yang sangat kuat (egois) hal yang bukan miliknya jika ada suatu tekanan yang kuat yang mendarah pada otak dan melampaui batas akal manusia . Hal ini membuat manusia semakin tak tahu akan ada batasnya aturan . Keegoisan yang menjadi hal utama dalam kebebasan . Tentu hal ini akan berakibat menjadi suatu yang negatif atau perilaku maupun kebiasaan yang buruk . Tak semua apa yang diharapkan dapat terwujud . Tak semua doa mungkin akan terkabul . semua sudah ada batasnya . Begitulah yang harus diterima dalam suatu masyarayat . Menerima dan berusaha menghargai apa adanya tanpa melihat kelebihan orang lain melainkan menerima kekurangan adalah modal utama untuk menjadi suatu yang lebih berguna . Karena awal kesuksesan tak pernah berawal dari suatu besar .
Dalam hal ini kita akan membahas tentang kebebasan dalam kehidupan masyarakat . Topik ini sama sekali tak menghakimi setiap masyarakat yang melakukan kebebasan tanpa tahu peraturan , etika maupun adat yang sudah ditetapkan . Karena saya pun merasa bukan masyarakat yang cukup baik . Yah , tahulah bagaimana keadaan masyarakat Indonesia ? Kadang persoalan yang kecil saja bisa berujung dengan persoalan yang lebih besar malah sampai tak bisa terselesaikan (bisa dipahami kan) . Pembahasan ini hanya untuk bercemin apakah kita sudah bisa bersosialisasi dengan baik ? Menghargai suatu masyarakat yang berada dalam lingkup yang kecil ? atau mungkin lebih memilih memungut sebungkus permen dan membuang ke tempat sampah atau membuang sampah sendiri pada tempatnya ? Awal yang dini dengan baik mungkin akan berujung dengan baik juga . Setiap buah tak mungkin jatuh jauh dari pohonnya . Begitulah para masyarakat . Siapa yang membuat masyarakat tak tahu peraturan ? tak punya etika ? berbicara seenaknya ? meludah disembarang orang mungkin ? atau tak punya moral sekalipun ? Sedih ya melihat bangsa kita Indonesia ? Perlukah kita memahami satu sama lain ? Mungkin , buat apa memahami orang lain karena kita saja tak bisa memahami diri kita sendiri ? Tak cukup banyak masyarakat yang memiliki perilaku yang cukup baik . Coba baca sebaris judul dalam koran , memahami satu paragraf isi wacana , atau mendengar sekilas berita dari televisi mungkin . Adakah seorang Bapak yang menghamili anaknya ? Seorang kakek yang memperkosa cucunya ? Suami yang membunuh istri karena kecemburuan ? guru yang bertindak asusila dengan muridnya ? atau mahasiswa yang tidur dengan dosen hanya untuk mendapatkan nilai yang bagus ? Inikah bangsa kita ? Bangsa yang isinya masyarakat Indonesia ? Negara bebas kah kita seperti Amerika ? atau ingin menjadi bagian dari negara timur tengah ?
Apa yang anda tahu mengenai masyarakat kita sekarang ini ? adakah agama dalam kehidupan sehari-hari kita ? Malu atau banggakah kita akan kebebasan ini ? lalu bagaimana dengan jawaban saya ? Saya bangga menjadi masyarakat Indonesia karena tak semua bangsa kita seperti itu . Benar kan ? Kita tak perlu merubah semua masyarakat menjadi lebih baik walaupun kita ingin masyarakat yang terlihat sempurna . Egoiskah kita bila menginginkan seperti itu ? Saya rasa tidak . Hal ini tentu wajar ada dalam pemikiran setiap manusia . Semua manusia ingin tampak lebih baik atau terkesan indah walau hanya dilihat sekilas . Lalu bagaimana dengan masalah-masalah yang ada disekitar kita ? Haruskah kita membunuh satu persatu manusia yang melakukan dosa seperti itu ? atau membuang ke ujung dunia sekalian ? Tak ada manusia yang bisa menghakimi seperti itu ? kita masyarakat hanya perlu tahu bagaimana cara melakukan kebebasan yang tak berujung negatif . Sadarkah kita bahwa keegoisanlah atau kenafsuan yang menjadi modal utama kita melakukan suatu yang negatif . Mungkin tak ada untungnya bagi kita mendengar ada seorang bapak yang menghamili anaknya sendiri . Lalu apa seorang bapak tersebut merasa rugi melakukan hal itu ? Yah , tentu saja tidak . Tapi tunggu dulu . Tahukah anda suatu keberuntungan yang dimiliki bapak tersebut hanya berada pada awal perbuatan saja . Apa untungnya mendapatkan keuntungan yang berbuah penjara bertahun-tahun ? tak perlu dipikirkan memang yang hanya adalah suatu penyesalan . Saya sebagai masyarakat yang mungkin hidup dengan kebebasan juga mungkin ingin mempunyai hidup yang nyaman tanpa dilandasi suatu keegoisan yang berbuah negatif . Masyarakat yang hidup dalam kebebasan mungkin merasa nyaman dengan dunianya sendiri . Melakukan sesuka hati tanpa paksa atau nasehat dari samping kiri kanan . Siapa yang tidak ingin seperti itu ? Tapi apa akan terus menerus seperti ini ? Siapa yang tidak mau hidup senang ? siapa juga yang mau hidup menderita ? Apa kita manusia patut memilih ingin dilahirkan sebagai apa . Menentukan takdir dan bagaimana jalannya hidup . Siapa kita ? kuasakah kita ? Masyarakat terlalu bebas dalam hidup . Tak memiliki aturan maupun pandangan hidup atau sekedar contoh untuk berubah menjadi sedikit lebih baik saja . Janganlah menyalahkan orang lain untuk menuntut apa yang harusnya dilakukan dengan diri kita sendiri . Berubah menjadi yang lebih baik hanya bisa dilakukan pada setiap diri masyarakat yang ada . Tak perlu hidup senang terus hanya untuk memenuhi keegoisan semata . Belajarlah menjadi yang lebih sulit lagi untuk memulai awal yang baik

Tidak ada komentar: